Senin, 03 September 2018

Dukung Bersama Asian Games Kita, Demi Anak Cucu, Demi Indonesia Maju


Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia Berfoto Bersama Atlet Peraih Medali di Ajang Asian Games 2018
Dokumentasi Sekretariat Kabinet
Kebanggaan saya sebagai warga negara Indonesia sekaligus sebagai bagian dari tuan rumah ajang olahraga paling bergengsi di Asia, Asian Games 2018 begitu terasa tatkala melihat ribuan penari berjajar rapi pada pembukaan Asian Games kali ini.

Ada desir bahagia yang membuncah di dada bahkan sejak detik pertama musik Tari Ratoh Jaroe ditampilkan pada pembukaan Asian Games kali ini. Tak lama kemudian, lagu ucapan selamat datang pun bergemuruh di Stadion Utama Gelora Bung Karno yang diikuti dengan riuh gembira penonton yang menyaksikannya .

Salamualaikum kami ucapkan,
Para undangan yang baro teuka,
Karena saleum nabi kheun sunnah,
Jaroe ta mumat tanda mulia….


Selasa, 14 Agustus 2018

Peran Penting Keluarga Sebagai Pengontrol Pendidikan Anak di Era Modern

Makan Siang Bersama Buah Hati (dokumentasi pribadi)
Apapun perubahan maupun fenomena yang terjadi saat ini, peran keluarga dalam mengontrol pendidikan anak tidak akan tergantikan.

Tantangan Pendidikan di Era Kekinian
Tantangan pendidikan selalu berubah seiring dengan perkembangan jaman. Kalau dulu transfer ilmu umumnya bersumber dari keluarga, buku ataupun guru, kini seiring perkembangan jaman, siapa saja bisa menyebarkan pengetahuan.

Sabtu, 23 Juni 2018

Koperasi Milenial di Era Digital

KUD Tani Makmur (Dokumentasi Pribadi)
Foto di atas merupakan bagian dalam salah satu Koperasi Unit Desa (KUD) yang berada tak jauh dari tempat tinggal saya. Kalau dulu KUD di tempat saya cukup identik sebagai tempat untuk membayar listrik, tempat menjual sembako ataupun tempat menjual beragam kebutuhan petani, kini KUD sudah berkembang sekaligus berbenah sedemikian rupa sehingga dapat diterima oleh generasi milenial yang hidup di era digital. 

Jumat, 22 Juni 2018

Menjaga Keutuhan NKRI Berawal Dari Kontrol Jari-Jemari

"Jemarimu, Harimau-mu" (Dokumentasi Riana Dewie)
“Sesungguhnya menjaga NKRI bisa dimulai dengan mengontrol jemari agar tidak mudah membagikan kabar buruk, ujaran kebencian maupun kabar bohong di kanal media sosial”.

Berawal dari rasa bosan ketika melihat timeline media sosial saya yang beberapa waktu ke belakang acap kali dipenuhi dengan gembar-gembor berita bohong maupun ujaran kebencian yang seolah tidak pernah lekang dimakan jaman, saya bertekad untuk melakukan hal sebaliknya, menyebarkan berita baik dari hal-hal kecil yang saya temui sehari-hari.

Ya, bagi saya menjaga keutuhan NKRI dapat dilakukan dari peristiwa-peristiwa sepele yang ditemui sehari-hari, dimana salah satunya saya temui saat berada di Bandara Syamsudin Noor tahun lalu. Ada banyak alasan mengapa perjalanan pulang dari Banjarmasin menuju Jogja pagi itu cukup sukar untuk dilupakan.

Senin, 04 Juni 2018

Treatment Penyelamat Rambut Kusut Yang Harga dan Kualitasnya Nggak Bikin Bad Mood

Retno Jalan-Jalan (Dokumentasi Pribadi)
“Enak ya kalau pakai hijab kaya kamu ini, Ret! Minimal tidak perlu pusing mikirin style rambut sehari-hari! Tinggal dikuncir, pakai hijab, beres! Nggak sisiran seminggu juga nggak bakalan ketahuan”, ujar kawan saya di suatu siang yang cukup terik. Akhir-akhir ini suhu di Jogja memang cukup tinggi. Mereka yang datang dari kota lain mengeluhkan hal serupa.

Waduh!”, reaksi saya seketika.

“Iya sih nggak kelihatan, tapi kalau sehari saja absen disisir itu bikin kusut yang ujungnya bikin rambut jadi rawan rontok saat disisir”, jawab saya datar.

Masak sih??!!”, sahutnya kemudian.

Seketika itu pula kami langsung berpandangan sejenak, lalu terbahak bersama. Namanya juga sama sohib sendiri. Kalau baru cerita masalah kehidupan, terkadang tertawa lepas menjadi pilihan pertama yang kami lakukan, baru cari solusi kemudian.

Kamis, 31 Mei 2018

PesonaRamadan2018 Terpikat Wadai Khas Kota Seribu Sungai


 
Ipau Khas Banjarmasin (Dokumentasi Pribadi)
“Lapisan putih itu beradu apik dengan potongan wortel, kentang, bawang bombay, juga cincangan daging berbumbu. Disela-sela mereka, hadir pula irisan daun bawang yang memperkaya aroma, juga rasa kudapan yang sengaja dimasak untuk kami. Awalnya sepotong wadai (baca: kue) berguyur santan ini saya kira kue lapis biasa, ternyata bukan. Konon wadai ini hanya muncul saat bulan Ramadan saja”.

Minggu, 27 Mei 2018

Banyak yang Berdaya Berawal dari Zakat Anda, Ini Contohnya!

Salah Satu Binaan Dompet Dhuafa di Jogja

Saya tertegun membaca kalimat pada sebuah baliho sederhana di sebuah Kebun Lidah di kawasan Nglipar Gunungkidul.

“Saya berdaya berawal dari zakat Anda”.

Sungguh, belum pernah terpikirkan sebelumnya bahwasanya dana zakat yang jumlahnya tak seberapa itu dapat menuai manfaat sebegitu besar bagi banyak pihak yang yang membutuhkan.

Di sebuah kawasan yang dulunya dikenal gersang, kini mulai berdaya berkat budidaya lidah buaya. Begitu kira-kira isi di kepala saya saat bus yang kami tumpangi memasuki kawasan Nglipar, Kabupaten Gunung Kidul pada Rabu, 09 Mei 2018 lalu. Bagaimana tidak, tempat yang dulu dikenal sebagai kawasan minim air ini kini ditumbuhi ribuan tanaman lidah buaya raksasa dimana satu pelepahnya saja bisa mencapai berat maksimal hingga satu kilogram. Hmm, bisa dibayangkan ukuran lidah buaya yang berhasil dibudidayakan di kawasan ini bukan?

Sebagai bagian dari negara tropis, musim kemarau di Nglipar menawarkan cuaca yang cukup panas. Setelah turun dari bus, kami sempat kaget karena ternyata kami dijamu bak tamu undangan. Ada tenda yang sengaja dipasang lengkap dengan kursi besi dengan bentuk yang begitu khas, yang biasa disewa saat tuan rumah tengah menggelar hajatan. Wadauw, mendadak kami begitu haru^^


Senin, 12 Februari 2018

Mengenal Tugas Badan "Pengawas" Keuangan Negara


Kantor BPK Yogyakarta (dokumentasi Pribadi)

 “Tiket pesawatnya jangan sampai hilang ya kawan-kawan. Setelah sampai di kota domisili, tolong segera dikirim ke rumah saya untuk kelengkapan administrasi tim. Sebagai cadangan data, sebelum terbang kawan-kawan bisa mengirimkan foto tiketnya dulu. Khusus untuk tiket keberangkatan bisa langsung diberikan saat sampai di mess”, begitu kira-kira himbauan yang saya terima dari manager tim kami saat menjadi bagian sebuah projek pemerintah pusat untuk membantu mengembangkan iklim ekonomi kreatif di salah satu kawasan di Pulau Kalimantan tahun lalu. 

Kamis, 25 Januari 2018

Menguak Potensi Sektor Pariwisata Kota Sungai Terindah di Indonesia



“Orang yang berkunjung atau bahkan tinggal ke Banjarmasin termasuk orang yang begitu beruntung!”, begitu kira-kira kesimpulan saya usai live in selama beberapa bulan dalam rangka pengembangan potensi sektor ekonomi kreatif di kawasan berjuluk kota seribu sungai ini. Kalau ditanya kenapa, saya akan menjawab dengan cukup santai, “Dimana lagi orang dapat menikmati peradaban sungai yang masih begitu asri selain di kota ini? Pun jika ada, rasa-rasanya tak ada kota lain di Indonesia yang wilayahnya dialiri hingga 102 sungai. Belum lagi warisan kanalnya tercatat dalam sejarah irigasi dunia, pun begitu terkenal hingga ke Benua Biru di Eropa sana”. Begitu kira-kira.

Peradaban Sungai yang Masih Begitu Asri di Banjarmasin (Dokumentasi Pribadi)


Selasa, 16 Januari 2018

Cara Mudah Mencintai Rupiah


Belanja dengan Rupiah (Dokumentasi Pribadi)
“Mbak, mau bayar hutang”, ucap Andri, rekan kerja saya di suatu siang.

“Maaf Mas, saya tidak menerima uang yang sudah lusuh”, jawab Mbak Diaz sesaat kemudian.

Mendengar jawaban ini, sontak saya dan beberapa kawan lainnya langsung mengalihkan pandangan pada keduanya.

Dih, gaya benar yang habis liburan dari luar negeri”, jawab Andri dengan nada cukup sinis, yang mungkin berbalut sedikit kejengkelan lantaran uangnya ditolak. Beberapa kawan lain pun ikutan mengejek Mbak Diaz karena menolak lembaran rupiah yang disodorkan Andri siang itu.

“Bedanya apa coba? Bukannya nominalnya sama saja?”, tambah Andri yang masih bingung dengan penolakan yang baru saja ia terima. Sebuah pertanyaan yang diam-diam juga saya ucapkan dalam hati.

“Kemarin pas aku liburan di luar, uangku kelipet dikit aja ditolak Mas. Sekarang aku mau menerapkan hal serupa pada rupiah”, jawabnya sembari tersenyum.

Minggu, 07 Januari 2018

Menguak Surga Tersembunyi di Kota Seribu Sungai



Bertemu Adik-Adik di SDN 10 Basirih Saat Akan Berangkat Menuju ke Sekolah (dokumentasi pribadi)

Selamat pagi dari Tanah Banua, sebuah kawasan indah nan mempesona yang dikenal luas oleh masyarakat Indonesia dengan sebutan Banjarmasin ^^

Tahun 2017 lalu, saya berkesempatan live in selama dua bulan di Banjarmasin, sebuah kota yang dilintasi 102 dua sungai. Banyaknya perlintasan sungai di Banjarmasin membuat sebuah peradaban sungai yang begitu elok nan mempesona. Tak ayal banyak wisatawan yang tertarik untuk menikmati indahnya pesona peradaban sungai, memperdalam pengetahuan sosial ataupun ilmu ekologi bahkan ada pula yang memilih menghabiskan sisa waktunya di kota cantik ini.

Saking indahnya Tanah Banua kita ini Mbak Retno, sampai-sampai ada warga asing yang memilih untuk menghabiskan waktunya di Banjarmasin”, begitu kata Bapak Mukani, guide yang menemani tim kami pagi itu.


 

Cerita NOLNIL Template by Ipietoon Cute Blog Design

Blogger Templates