Minggu, 30 Oktober 2016

Tenang Saja, Meski Aturan Parkirnya Baru, Malioboro Itu Masih Seasik Dahulu, Kok!

Taman Parkir Abu Bakar Ali
(dokumentasi pribadi)
Belum lengkap rasanya liburan ke Jogja tanpa menyempatkan diri berkunjung ke Malioboro. Si jantung pariwisata Jogja yang begitu mempesona itu lho! Selain dapat mencicipi aneka kuliner khas kota gudeg, berbagai produk khas Jogja juga tumblek bleg di sini. Mau keliling naik Andong bisa. Mau icip-icip pecel senggol pun masih tersedia. Bedanya cuma terletak di area parkirannya saja, kok!

Meski memarkirkan kendaraan di kantong parkir yang disediakan terdengar merepotkan, namun sejatinya aturan baru ini membuat area pedestrian semakin nyaman. Penerapan aturan parkir baru ini membuat jantung pariwisata Jogja mengalami perubahan yang signifikan. Kini tak ada lagi kendaraan bermotor yang parkir di pinggir jalan. Seasyik apa sih Malioboro saat ini? Kepoin aja gih!


Ternyata Banyak Manfaat Lho Parkir Kendaraan di Taman Parkir Abu Bakar Ali
Diam-diam, disadari ataupun tidak, parkir kendaraan di Taman Parkir Abu Bakar Ali itu bikin kesempatan jalan semakin terbuka lebar. Gimana enggak ya, dengan memarkir kendaraan di dekat Stasiun Tugu ini mau nggak mau bikin kita musti jalan kaki. Selain mengurangi polusi, “olahraga” kaki bisa tentu bisa menjadi upaya untuk mengubah pola hidup sendatary. Jadi selain baik bagi bumi, baik pula untuk kebugaran diri sendiri. Asyik nggak sih?
Penataan Kembali Jalur Pedestrian Kawasan Malioboro
(dokumentasi pribadi)
Penataan Kembali Jalur Pedestrian di Malioboro Membuat Suasana Jalan-Jalan Semakin Nyaman

Tahu nggak sih, beberapa waktu yang lalu ruas jalan untuk para pejalan di kawasan kenamaan ini mulai ditata kembali lho! Tempat yang dulunya digunakan untuk ruang singgah kendaraan bermotor, kini sudah dialihfungsikan dengan benar. Selain tambah lebar, jalur pedestrian kawasan Malioboro pun terasa semakin nyaman. Apalagi kini polusi udaranya juga mengalami penurunan yang cukup signifikan. Kalau sudah begini, rasa-rasanya nggak ada alasan lagi untuk malas lagi buat jalan kaki. See?

Terus Kalau Sudah Sampai ke Malioboro Lagi, Asyiknya Ngapain Aja Sih?
Sejatinya ada banyak hal yang dapat dilakukan sepanjang kawasan Malioboro. Kalau lapar, terus mau makan enak tapi murah bisa langsung merapat ke pecel senggol. Itu lho pecel khas Jogja yang dijual di depan Pasar Beringharjo. Area di depan pasar yang padat merayap kerap membuat wisatawan saling bersenggolan. Hal inilah yang mendasari penamaan pecel senggol khas Malioboro yang satu ini. Selain pecel dan mie goreng, tersedia pula aneka lauk lezat yang dibanderol dengan harga merakyat. Macam-macam baceman, gorengan hingga sate-satean ada di sini. Kalau kehausan, bisa sekalian pesan dawet Jogja yang dijual tak jauh dari kedai pecel senggol. Duduh, ngebayangin duduk dengan seporsi pecel mie dan segelas dawet manis bikin laper plus baper pengen ngebolang ke sini lagi. Piye iki?

Belum lagi kalau senja mulai tiba. Kawasan di depan Pasar Beringharjo akan berubah menjadi lapak martabak dan kue putu ayu yang aroma dan rasanya begitu yuhuu itu. Kalau angin sore berhembus dari arah selatan menuju ke utara, niscaya Anda akan digoda pula oleh aroma sate kere yang banyak dijajakan di sekitaran titik nol Jogja. Kalau sudah begini, bisa-bisa menggoda iman diet Anda. Ini baru sebagian kecil pesona kulinernya saja. Belum kain batik dan seabrek pernak-pernik unik yang umumnya dijajakan dengan tawaran harga super ringan. 

Mau nawar saat belanja ke Pasar tinggal bilang segandok (sepasang) piro?
Mau keliling kota tanpa kecapean ya tinggal lambaikan tangan pada kusir Andong. 
Mau menikmati romantisnya Jogja ya tinggal tunggu perform musisi jalanan saja.
Pun kalau mau berburu street fotografi ya tinggal jepret sana jepret sini saja sudah pasti jadi.

Kurang apa coba?

Karena itulah tak perlu menggerutu hanya karena ada aturan parkir baru. Bagaiamanapun juga Malioboro masih seasik dahulu, kok! Yakin nih nggak mau nyobain? 

0 komentar:

Posting Komentar

 

Cerita NOLNIL Template by Ipietoon Cute Blog Design

Blogger Templates