Selasa, 25 Oktober 2016

Jurus Cerdik Menangkal Diabetes !


Jalan Sehat
(dokumentasi pribadi)
Berpuluh tahun yang lalu saat saya masih duduk di bangku sekolah dasar, saya pernah diajak ibu untuk menengok seorang kerabat (adik kakek) yang tengah sakit. Saat itu, saya sempat kaget saat melihat kondisi adik kakek tersebut. Seingat saya, dulu adik kakek ini berperawakan gemuk, jauh berbeda dengan kondisi sewaktu kami ditengok yang terlihat kurus. Usut-punya usut, ternyata adik kakek saya tersebut terkena penyakit gula, yang dikenal luas dengan sebutan diabetes.

Dalam silsilah keluarga besar ibu, ada beberapa kerabat yang terkena diabetes. Selain adik kakek, ternyata penyakit diabetes juga diderita oleh kakek, nenek, beberapa putera-puteri mereka, termasuk ibu saya sendiri. Sebagai anak yang memiliki faktor resiko diabetes, tentu ada rasa khawatir dalam diri saya. Apalagi keluarga kami memiliki perawakan tubuh yang tinggi dan besar. 

Namun setelah mengetahui bahwa diabetes dapat dicegah, kini kekhawatiran tersebut perlahan mulai berkurang. Hal tersebut diperkuat dengan data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang menunjukkan bahwa 90% kasus diabetes merupakan diabetes tipe 2, yang disebabkan oleh gaya hidup tidak sehat. Berarti dengan melakukan pola hidup sehat dapat meminimalisir resiko diabetes. Lalu apa kaitannya pola hidup seseorang dengan  resiko terkena diabetes? Yuk pelajari bersama!
Jalan Sehat
(dokumentasi pribadi)
Diabetes merupakan penyakit yang disebabkan karena tingginya kadar gula darah akibat gangguan atau berhentinya pankreas dalam memproduksi homon insulin. Hormon insulin merupakan hormon berfungsi untuk “mengomando” sel-sel otot dan hati untuk menyerap kelebihan glukosa yang ada di dalam darah. Karena itulah baik kekurangan ataupun ketiadaan hormon insulin dapat menyebabkan berlebihnya kadar gula darah seseorang.

Berdasarkan gangguan produksi insulin tadi, diabetes dikelompokkan menjadi dua tipe berbeda, yaitu diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2. Berikut penjelasan selengkapnya:

*Diabetes tipe 1 merupakan jenis diabetes yang disebabkan karena terhentinya produksi insulin dalam tubuh. Akibat berhentinya produksi insulin oleh pankreas, setiap harinya penderita diabetes tipe 1 memerlukan suntikan insulin dari luar. Diabetes tipe 1 tergolong penyakit langka.

*Diabetes tipe 2 merupakan jenis diabetes disebabkan karena produksi insulin tubuh yang tidak memadai ataupun ketidakmampuan tubuh dalam menggunakan insulin secara efektif. Meski faktor keturunan berpengaruh pada munculnya diabetes tipe ini, namun pemantik utama lebih terjadinya diabates tipe 2 disebabkan karena ketidakseimbangan gaya hidup yang dijalani sehari-hari. Sebagian besar penderita diabetes di dunia merupakan penderita diabetes tipe 2.

Meski masuk dalam golongan penyakit tidak menular, namun penderita diabetes rentan terkena berbagai penyakit lainnya mulai dari katarak, penyakit syaraf,  jantung ataupun stroke. Karena itulah selain mengkonsumsi obat, penderita diabetes juga wajib melakukan cek kesehatan rutin serta menjalani pola hidup sehat dengan mengatur pola makan, istirahat dan olahraga dengan baik.

Gejala diabetes ibu mulai terdeteksi usai gempa Jogja 2006. Saat itu perawakan ibu terlihat lebih kurus dari biasanya. Selain itu kondisi fisik ibu juga terlihat lebih lemah dari hari-hari sebelumnya. Setelah diperiksa, ternyata kadar gula darah ibu melebihi kadar gula darah normal. Batasan kadar gula darah normal berada pada kisaran 126 mg/dl saat puasa dan 200 mg/dl saat usai makan. Jika lebih dari itu maka diperlukan pemeriksaan lebih lanjut. Bisa jadi tingginya kadar gula dalam darah mengindikasikan terjangkitnya penyakit diabetes.

Data Riskesdas menunjukkan adanya peningkatan penderita diabetes di Indonesia dari 5,7% di tahun 2007 menjadi 6,9% di tahun 2013. Persentase terakhir tersebut setara dengan 9,1 juta jiwa. Sayangnya, jumlah penderita diabetes di Indonesia diperkirakan akan meningkat. Data Internasional Diabetes Federation tahun 2015 menyebutkan bahwa estimasi penderita diabetes di Indonesia diperkirakan mencapai 10 juta jiwa. Prevalensi diabetes yang kian hari kian meningkat ini tentu dapat mempengaruhi produktivitas suatu negara. Karena itulah Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (selanjutnya dissebut dengan Kementerian Kesehatan) gencar mensosialisasikan gerakan deteksi dini diabetes. Guna memudahkan akses masyarakat luas dalam melakukan deteksi dini diabetes, Kementerian Kesehatan telah membentuk 13.500 Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu).

Upaya pencegahan diabetes juga didukung oleh berbagai pihak swasta, salah satunya Sun Life Financial. Di Indonesia, perusahaan penyedia layanan jasa keuangan terkemuka ini menawarkan beragam produk proteksi dan managemen kekayaan, mulai dari asuransi jiwa, pendidikan, kekayaan hingga perencanaan hari tua. Dalam upaya pencegahan diabates, Sun Life fokus mengedukasi masyarakat luas melalui berbagai event seperti Jumpa Bloger Sunlife yang dilakukan pada bulan Oktober lalu.

Menyambut peringatan Hari Kesehatan Sedunia 2016, Sun Life bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan mengadakan lomba blog dengan tema Cegah, Obati dan Lawan Diabetes. Selain itu, agar gerakan deteksi dan pencegahan diabetes semakin dikenal luas oleh masyarakat, Sun Life juga menggelar lomba kultwit yang dibagi dalam beberapa periode. Meski terkesan sepele, namun berbagai event tersebut dapat menjadi ajang berbagi informasi dari, oleh dan untuk masyarakat luas terkait cara mengenali, mengobati maupun mencegah timbulnya diabetes.

Selain sosialisasi deteksi dini, Kementerian Kesehatan juga gencar mensosialisasikan gerakan pencegahan diabetes bernama CERDIK. Cerdik merupakan singkatan dari berbagai aktivitas harian yang mudah dilakukan untuk meminimalisir resiko terjadinya diabetes. Apa saja sih kegiatan CERDIK itu? Berikut penjelasannya:

1. Cek kesehatan secara rutin
Selain bermanfaat untuk mengendalikan berat badan, cek kesehatan secara rutin bermanfaat untuk mengetahui berbagai parameter kesehatan dalam tubuh seperti kadar gula darah, tekanan darah (tensi) dan kolesterol. Karena saat cek kesehatan umumnya dibarengi dengan konsultasi dokter, maka berbagai gejala fisik suatu penyakit pun dapat terpantau dengan baik. Gejala penyakit diabetes misalnya. Selain dilihat dari kadar gula darah, penderita diabetes umumnya memiliki beberapa ciri fisik tertentu seperti kerap mengantuk, mudah lelah, lemas, sering buang air kecil di malam hari ataupun kerap merasa haus. Dengan mengetahui berbagai parameter kesehatan tersebut, dapat dilakukan berbagai tindakan yang sesuai dengan kebutuhan pasien. Jadi selain memantau, cek kesehatan secara rutin diharapkan mampu meminimalisir timbulnya suatu gejala penyakit.

2. Enyahkan asap rokok
Meski terkesan sepele, namun mengenyahkan asap rokok sangat bermanfaat bagi kesehatan. Selain berfungsi untuk menjaga kesehatan paru-paru, terhindar dari asap rokok sama artinya dengan mulusnya penyerapan oksigen yang diperoleh dari pernafasan kita. Asupan oksigen yang cukup akan memudahkan tubuh dalam menyalurkan sari-sari makanan (termasuk glukosa) menuju ke semua organ yang membutuhkan. Dengan asupan oksigen yang cukup tubuh dapat memanfaatkan insulin secara efektif sehingga dapat meminimalisir terjadinya diabetes tipe 2 yang disebabkan inefisiensi tubuh dalam memanfaatkan insulin. 

3. Rajin melakukan aktivitas fisik
Seperti yang telah dijelaskan di awal tadi, ternyata 90% dari kasus diabetes tipe 2 disebabkan karena gaya hidup yang tidak sehat seperti kurangnya aktivitas fisik. Padahal selain bermanfaat untuk melancarkan aliran darah serta menjaga berat badan dan kebugaran tubuh, aktivitas fisik juga meminimalisir terjadinya insomnia sekaligus meningkatkan kualitas tidur seseorang. Kombinasi hal baik tersebut dapat meminimalisir timbulnya gejala diabetes. 
Naik Tangga
(dokumentasi pribadi)
Usahakan untuk melakukan aktivitas fisik selama 30 menit/hari. Aktivitas fisik tersebut dapat dipilih sesuai dengan kemampuan tubuh masing-masing. Sejatinya aktivitas fisik dapat dilakukan dimana saja, bahkan saat di rumah atau di kantor sekalipun. Saat di kantor Anda dapat melakukan aktivitas fisik mulai dari mengatur posisi duduk dengan benar, melakukan senam ringan hingga memperbanyak porsi berjalan yang disesuaikan dengan kemampuan dan waktu luang yang ada. Saat di rumah, Anda dapat melakukan aktivitas fisik sembari menyelesaikan pekerjaan rumah seperti menyapu ataupun mengepel lantai. Tinggal sesuaikan saja dengan waktu luang dan selera aktivitas fisik yang Anda minati.

4. Diet yang seimbang
Contoh Makanan Berserat
(dokumentasi pribadi)
Melakukan diet seimbang penting untuk menjaga penampilan dan berat badan agar senantiasa ideal. Pola makan seimbang dapat dilakukan dengan mengkonsumsi makanan bergizi seimbang, lengkap dengan pemenuhan konsumsi serat dan air putih. Masing-masing komposisi makanan memiliki fungsi tersendiri. Nutrisi seimbang ibarat bahan bakar bagi tubuh. Bahan bakar yang cukup diperlukan untuk tubuh senantiasa produktif. Lain halnya dengan serat. Selain bersifat mengenyangkan sekaligus dapat menyerap lemak, konsumsi serat juga bermanfaat dalam menjaga kesehatan sistem pencernaan kita. Dengan diet seimbang, tubuh akan terhidar dari kondisi kelebihan glukosa. Kondisi yang demikian tentu dapat meminimalir ketidakmampuan tubuh dalam menggunakan insulin secara efektif. Bak pepatah, ibarat mendayung, dua tiga pulau terlampaui. Sudah terhindar dari kegemukan, terhindar pula dari gejala penyakit yang mengerikan.

5. Istirahat
Istirahat yang cukup akan menghindarkan kita dari berbagai kemungkinan yang berdampak buruk bagi kesehatan seperti insomnia dan kegemukan. Meski terdengar sepele, namun saat jam istirahat berkurang akibat begadang, hal ini dapat meningkatkan resiko seseorang untuk sekedar ngemil ataupun makan besar. Padahal saat lapar di malam hari, umumnya orang cenderung memilih makanan cepat saji. Jika hal ini terjadi berulang kali hal ini dapat meningkatkan resiko kegemukan yang akhirnya dapat bermuara pada meningkatnya potensi datangnya gejala diabetes. 

6. Kelola stres
Managemen Kelola  Stres
(dokumentasi pribadi)
Terakhir, jangan lupa bahagia. Bagaimana caranya? Buat saja managemen kelola stres yang baik. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah menyempatkan diri untuk melakukan kegiatan yang disukai seperti liburan atau sekedar jalan-jalan ke berbagai tempat yang idaman. Tinggal sesuaikan saja dengan waktu luang dan anggaran yang telah dipersiapkan. Mudah bukan? 

Karena mencegah jauh lebih baik daripada mengobati, yuk segera kenali dan hindari diabetes sedini mungkin!


Salam sehat,
-Retno-

Artikel ini diikutsertakan dalam Lomba Blog Memperingati Hari Kesehatan Sedunia 2016 dengan Tema “ Cegah, Obati dan Lawan Diabetes” yang Diselenggarakan Atas Kerjasama Sun Life dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Sumber:
Kementerian Keseharan Republik Inonesia, 2016. Mari Kita Cegah Diabetes dengan Cerdik. Akses via: http://www.depkes.go.id/article/view/16040700002/menkes-mari-kita-cegah-diabetes-dengan-cerdik.html

Kementerian Keseharan Republik Inonesia, 2016. Sebagian Kasus Diabetes Sebenarnya Bisa Dicegah. Akses via: http://www.depkes.go.id/article/view/16041100001/menkes-sebagian-kasus-diabetes-sebenarnya-bisa-dicegah.html


Artikel ini diikutsertakan dalam Lomba Blog Memperingati Hari Kesehatan Sedunia 2016 dengan Tema “ Cegah, Obati dan Lawan Diabetes” yang Diselenggarakan Atas Kerjasama Sun Life dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.


0 komentar:

Posting Komentar

 

Cerita NOLNIL Template by Ipietoon Cute Blog Design

Blogger Templates